Mengenal Nabi Lebih Dekat

27 April 2013

DEFINISI HADITS DAN ILMU MUSTOLAH HADITS




      Diantara hikmah diutusnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada segenap manusia adalah untuk menjelaskan dan menerangkan kepada mereka apa yang telah Allah wahyukan kepada beliau, Allah ta'ala berfirman:
و أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ
Artinya: "Dan telah Kami turunkan kepada engkau Al-Quran agar engkau menjelaskan kepada mereka apa yang telah diturunkan kepada mereka" (QS. An-Nahl : 44 )

Makna kalimat "menjelaskan" disini adalah memberikan rincian hukum-hukum yang disebutkan di dalam Al-Quran secara global, sholat contohnya. Dalam Al-Quran Allah memerintahkan kepada kita untuk menegakkan sholat akan tetapi tidak menyebutkan perincian tata cara sholat itu sendiri. Maka tugas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah menjelaskan bagaimana tata cara sholat tersebut. Demikian pula dengan ibadah-ibadah lainnya seperti puasa, haji, dan lain-lain.

25 April 2013

Sucikanlah Hatimu


Sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk berusaha sekuat tenaga membenahi hatinya, menyucikannya dan membersihkannya dari segala keinginan hina, berbagai syahwat nista dan semua tujuan durjana. Serta senantiasa bersabar dalam semua itu sepanjang hidupnya hingga ia menghadap Rabbnya dengan hati yang bersih.  (Al-Fawaidul Mantsurah,  Prof. DR. Abdurrazzaq Al-'Abbad: 129).

Kekayaan Hakiki



Kekayaan sesungguhnya bukanlah dengan banyaknya materi, namun kekayaan yang hakiki adalah kaya hati. Betapa banyak orang yang bergelimang harta namun hatinya penuh dengan kefakiran dan kesedihan. Dan betapa banyak orang yang tak memiliki harta namun hatinya kaya dan ridha, serta merasa cukup terhadap rizki yang diberikan Allah.           (Bahjatu Qulubil Abrar, Syaikh Abdurrahman As-Sa'dy: 213).

SHALAWAT SESUAI SYARIAT

Oleh :Ust. Muhammad 'Abbas, Lc*

Makna Shalawat

Allah berfirman dalam Al Quran   :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya : "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" ( QS. Al Ahzab : 56 )

Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya berkata :

AL-IMAM MUHAMMAD BIN ISMA'IL AL-BUKHARI (194 – 256 H) ( bagian kedua )



"Saya tidak mengetahui di bawah kolong langit ini ada seseorang yang lebih berilmu dan lebih hapal tentang hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Muhammad bin Isma'il (Al-Bukhari)," Imam Ibnu Khuzaimah.

Pada tulisan sebelumnya telah kami sampaikan tentang kehidupan Imam Al-Bukhari rahimahullah sejak lahir hingga masa menuntut ilmu beserta tempat-tempat yang pernah beliau singgahi selama menuntut ilmu. Perjalanan panjang nan melelahkan yang beliau lalui tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi perjalanan beliau tersebut – dan juga para ulama ahli hadits lainnya – telah menjadi sebuah catatan sejarah perjuangan para pendahulu umat Islam dalam menjaga agama Allah ta'ala.

Guru-guru Beliau

Perjalanan panjang Imam Al-Bukhari rahimahullah berjalan mengelilingi dunia Islam kala itu manjadikan beliau memiliki banyak guru. Diantaranya adalah: Ahmad bin Hanbal, Makki bin Ibrahim, Ali bin Abdillah Al-Madini, Amr bin Ali Al-Fallas, Muhammad bin Sallam Al-Bikandi Al-Bukhari, Abdullah bin Muhammad Al-Ju'fi Al-Bukhari, Abdan Abdullah bin Utsman, Abu Ashim An-Nabil, Abu Bakr Abdullah bin Az-Zubair Al-Humaidi, Abu Nu'aim

21 April 2013

BILA AMAL DITERIMA



عَنْ أمير المؤمنين عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ، وَإِنَّمَا لِكلّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُه إِلَى اللهِ وَ رَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَ رَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

Umar bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhu berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan meraih ganjaran sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya (mendapat keridhoan) Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena ingin mendapatkan dunia atau wanita yang hendak dinikahi, maka hijrahnya itu sebagaimana yang dia niatkan" . ( HR. Bukhari (6689) dan Muslim (1908)).

Makna Hadits

Dengan memahami makna hadits ini anda seolah telah memahami sepertiga bagian dari agama. Hal Ini tidak berlebihan, karena msekipun dengan redaksinya yang ringkas hadits ini ternyata menjadi sandaran bagi berbagai macam hukum dalam agama  ini. Menurut Imam Syafi'i , ada tujuh puluh persoalan fiqih berada di dalam kandungan hadits ini

Siapa Bilang Syaikhul Islam Cuma Ibnu Taimiyah?



             Ketika anda mendengar kata Syaikhul Islam, siapakah sosok yang ada di dalam pikiran anda? Ya…, secara umum pikiran kita tertuju pada seorang ulama besar abad ke tujuh hijriah, Abul Abbas Ahmad bin Abdul Halim Ibnu Taimiyyah rahimahullah
 
Terang saja, karena gelar inilah yang melekat pada sosok beliau saat ini. Ketika anda membaca buku-buku agama sering dikatakan; Syaikhul Islam berpendapat begini dan begitu, siapakah beliau? Tidak lain yang dimaksud adalah Ibnu Taimiyyah.

Nah, bagi anda yang sedang browsing, silakan anda coba searching di google. Masukkan entri kata "Syaikhul Islam"!, bagaimana hasilnya? Ya…, hampir sembilan puluh persen hasilnya menunjukkan bahwa Syaikhul Islam adalah Ibnu Taimiyyah. Namun pernahkah anda bertanya, apa sih makna gelar tersebut? Atau apakah ada ulama selain Ibnu Taimiyyah yang menyandang gelar tersebut? Atau siapa yang pertama kali menyandang gelar tersebut?

Larangan Meminta Kepemimpinan (Syarah Hadits Abdurrahman bin Samurah Ridwanullah 'alaihi)




Matan Hadits:

يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ سَمُرَةَ، لاَ تَسْأَلُ الْإِمَارَةَ، فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيْتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا وَإِنْ أُعْطِيْتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْهَا

“Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kepemimpinan. Karena jika engkau diberi tanpa memintanya niscaya engkau akan ditolong (oleh Allah dengan diberi taufik kepada kebenaran). Namun jika engkau mendapatkannya karena permintaanmu niscaya akan dibebankan kepada dirimu sendiru (tidak akan ditolong).”

Takhrij Hadits :

 Hadits ini diriwayatkan Imam al-Bukhari dalam Shahihnya no. 7146 di dalam bab “Siapa yang Tidak Meminta Jabatan, Allah Akan Menolongnya dalam Menjalankan Tugasnya” dan no. 7147 di dalam bab “Siapa yang Meminta Jabatan Akan Diserahkan Kepadanya (Dengan Tidak Mendapat Pertolongan dari Allah dalam Menunaikan Tugasnya).” Diriwayatkan pula oleh Imam Muslim  dalam Shahihnya no. 1652

Penjelasan Hadits :

Hadits ini menerangkan tentang larangan meminta jabatan dalam Islam. Di mata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meminta jabatan merupakan sesuatu yang tercela, terbukti dari hadits di atas dan  beberapa hadits serupa. Antara lain:

18 April 2013

Tujuan Mempelajari Siroh Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wa sallam


Diantara sebab terpeliharanya siroh Nabi Muhammad Shallallahu 'alahi wa sallam  yaitu karena Beliau  merupakan utusan Allah (rasulullah) yang terakhir kepada umat manusia. Dimana mereka sangat membutuhkan petunjuk Beliau , terutama yang didapat dari siroh Beliau . Dengan sebab itu, mereka juga bisa membaca, menelaah, dan mengambil faedah dari siroh Beliau . Terlebih lagi, siroh Beliau  dinukil oleh generasi yang Allah pilih, semisal para sahabat dan generasi setelahya. Dan dengan hikmah Allah, sampai saat ini siroh Beliau masih bisa kita nikmati.

Bagi seorang muslim, mempelajari siroh Rasulullah Shallallahu 'alahi wa sallam bukan hanya sekedar membaca saja. Akan tetapi, ia harus memiliki tujuan mulia yang membedakan antara mempelajari sirohnya  dan siroh umatnya. Diantara tujuannya, yaitu:

Adab Membaca Al-Quran (Bag : 1)



 Oleh : Mahfudz Bazher

بسم الله الرحمن الرحيم

Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi akan adab. Hal ini dapat terlihat jelas dari penjelasan-penjelasan Al Qur’an dan Hadits-hadits Rasulullah – Shallallahu Alaihi wa Sallam- yang shahih serta pengamalan para sahabat-sahabat beliau – Shallallahu Alaihi wa Sallam. Begitu banyak ayat Al Qur’an dan Hadits yang menyeru dan memerintahkan umat islam untuk berperangai dengan perangai yang baik, baik itu adab yang berkaitan dengan diri sendir, orang tua, keluarga, teman, adab yang berkaitan dengan ruang lingkup yang lebih luas seperti masyarakat tempat di mana dia tinggal, atau adab yang berkaitan dengan keseharian seorang muslim, seperti adab kepada Allah dan Rasul-Nya, dan adab makan, minum, tidur, membaca Al Qur’an, dan lain sebagainya. contohnya adab kepada ke dua orang tua, Allah Ta’ala berfirman :

Biografi Imam Bukhari (bag-1)


AL-IMAM MUHAMMAD BIN ISMA'IL AL-BUKHARI (194 – 256 H)

( bagian pertama )

 "Saya tidak mengetahui di bawah kolong langit ini ada seseorang yang lebih berilmu dan lebih hapal tentang hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dari Muhammad bin Isma'il (Al-Bukhari) ," Imam Ibnu Khuzaimah.
Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, shalawat beserta salam semoga tercurahkan atas Sayyidul Mursalin, amma ba'du:

Tidak diragukan lagi, mempelajari kehidupan para ulama kaum muslimin merupakan salah satu cara untuk meningkatkan iman seorang muslim. Karena dengan mempelajari sejarah dan perjalanan hidup mereka kita akan mengetahui betap besar jasa yang telah mereka berikan kepada Islam dan kaum muslimin. Mereka telah menghabiskan usia, harta dan tenaga untuk menjaga agama Allah ta'ala dengan mempelajari, mengamalkan dan mengajarkan kepada kaum muslimin  ilmu yang telah Allah berikan kepada mereka. Mereka adalah sebaik-baik teladan – setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam – bagi kaum muslimin yang menginginkan kemuliaan yang telah diperoleh oleh para pendahulu umat ini.  

Makna Ibadah



بسم الله الرحمن الرحيم


Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta'ala, semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Pernahkah terlintas dalam benak kita tentang hakekat  tujuan Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan manusia? Mungkin sebagian kita tahu akan tetapi lupa, mungkin pula ada  yang benar benar tidak tahu. Dan bahkan ada saja orang yang tidak mau tahu apa sebab ia diciptakan. Padahal, Allah subhanahu wa ta'ala telah  mengabarkan kepada kita tujuan sebenarnya Dia – Yang Maha Kuasa – menciptakan manusia, yaitu hanya untuk memurnikan ibadah hanya kepada-Nya. Dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman: 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan tidaklah Aku menciptakan dari golongan jin dan manusia kecuali hanya untuk menyembah kepadaKu."

Arsip

Follow us on

Copyright © Jejak Nabi | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com