Mengenal Nabi Lebih Dekat

21 April 2013

BILA AMAL DITERIMA



عَنْ أمير المؤمنين عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ، وَإِنَّمَا لِكلّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُه إِلَى اللهِ وَ رَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَ رَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

Umar bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhu berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan meraih ganjaran sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya (mendapat keridhoan) Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena ingin mendapatkan dunia atau wanita yang hendak dinikahi, maka hijrahnya itu sebagaimana yang dia niatkan" . ( HR. Bukhari (6689) dan Muslim (1908)).

Makna Hadits

Dengan memahami makna hadits ini anda seolah telah memahami sepertiga bagian dari agama. Hal Ini tidak berlebihan, karena msekipun dengan redaksinya yang ringkas hadits ini ternyata menjadi sandaran bagi berbagai macam hukum dalam agama  ini. Menurut Imam Syafi'i , ada tujuh puluh persoalan fiqih berada di dalam kandungan hadits ini

.
Sebuah ibadah diterima oleh Allah Azza wa Jalla bila lahiriyah dan bathiniyah ibadah tersebut sejalan dengan perintah-Nya. Nah, hadits ini memberikan patokan kepada kita bagaimana menilai sebuah ibadah dari sisi batiniyahnya.

Pentingnya Niat

Masih ingatkan anda tentang kisah tiga orang yang diseret ke neraka padahal mereka telah melakukan ibadah besar? Orang pertama berperang di medan jihad hingga gugur, yang kedua menuntut ilmu lalu mengajarkannya dan yang ketiga memiliki kelebihan harta lalu ia infaqkan.

Ketiga orang tersebut diseret ke neraka setelah sebelumnya mereka ditanya tentang tujuan mereka melakukan ibadah-ibadah tersebut. Di hadapan Allah mereka mengaku melakukan ibadah tersebut hanya untuk Allah semata. Akan tetapi Allah mendustakan pengakuan mereka ini. Mereka tidak melakukan ibadah tersebut kecuali agar dipuji oleh manusia. Ketidak ikhlasan inilah yang menyebabkan mereka diseret ke neraka.

Dalam hadits yang mulia di atas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengingatkan kita tentang pentingnya niat dalam sebuah ibadah. Nilai sebuah ibadah sangat bergantung pada niat sang pelaku. Niat memiliki peran besar dalam menentukan diterima atau tidaknya ibadah yang dilakukannya. Sebuah ibadah besar yang dikerjakan tanpa didasari niat yang ikhlas hanya akan menjadi malapetaka bagi pelakunya ketika di akhirat kelak.

Selain menjadi standar diterimanya sebuah ibadah, niat juga berfungsi sebagai pembeda antara satu ibadah dengan ibadah lain. Ketika anda masuk ke dalam masjid lalu melakukan shalat dua rakaat, kita tidak akan bisa membedakan apakah anda shalat tahiyyatul masjid atau shalat rawathib kecuali dengan niat yang anda niatkan dalam hati ketika memulai dua rakaat tersebut.

Hijrah

Hijrah adalah proses perpindahan dari negeri kufur ke negeri Islam. Ibadah agung ini disyariatkan ketika kaum muslimin berada di bawah kekuasan kaum kafir dan mereka tidak leluasa menjalankan agama mereka. Dalam kondisi seperti ini disyariatkan bagi seorang muslim untuk meninggalkan negeri tersebut dan berhijrah ke negeri-negeri kaum muslimin.  Namun, hijrah secara umum juga dapat dimaknai sebagai sebuah proses perpindahan dari kemaksiatan menuju ketaatan kepada Allah.

Untuk memahami kandungan hadits di atas, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadikan hijrah sebagai contoh untuk menilai pengaruh niat terhadap sebuah ibadah. Ibadah agung ini hanya akan bernilai bila tujuan sang pelaku adalah Allah dan rasul-Nya. Sebaliknya bila tujuan ia berhijrah adalah harta dan wanita maka yang ia dapatkan adalah kesia-sian. Mungkin ia akan mendapatkan dunia yang menjadi tujuan hijrahnya, akan tetapi pahala dan ganjaran tidak akan dia dapatkan.

Faidah Hadits:

Pertama : Pentingnya niat dalam sebuah ibadah.
Kedua : Seorang hanya menuai ganjaran sesuai yang dia niatkan.
Ketiga : Ibadah yang diterima adalah ibadah yang dilakukan dengan dasar keikhlasan.
Keempat :  Niat merupakan pembeda antara ibadah satu dengan yang lainnya.
Kelima :  Keutamaan hijrah dalam agama ini.

Oleh : Ismail Margam, Lc (Alumnus Fakultas Hadits Universitas Islam Madinah)

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

Follow us on

Copyright © Jejak Nabi | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com