Mengenal Nabi Lebih Dekat

22 November 2014

Melihat Sifat Fisik Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia pilihan. Oleh karenanya Allah ‘azza wa jalla menganugerahinya kesempurnaan ragawi ataupun ruhani. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling indah penampilan fisiknya dan paling sempurna kepribadiannya. Kesempurnaan dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh insan lainnya.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak terlalu tinggi, juga tidak pendek, tidak putih sekali (kulitnya) juga tidak kecoklatan. Beliau rambutnya tidak keriting pekat, juga tidak lurus terurai. Warna (kulitnya) kecoklatan, jika beliau berjalan, berjalan dengan tegak.
Barâ` bin 'Azib berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah lelaki yang berambut ikal, berpostur sedang, bahunya bidang, berambut lebat sampai cuping telinga.
Ali bin Abi Thalib juga berkata menyifati diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Beliau bukan orang yang terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, orang yang berperawakan sedang-sedang, rambutnya tidak kaku dan tidak pula keriting, rambutnya lebat, tidak gemuk dan tidak kurus, wajahnya sedikit bulan (oval), bola matanya sangat hitam, bulu dadanya lembut, tidak ada bulu-bulu di badan, telapak tangan dan kakinya tebal, jika berjalan seakan-akan sedang berjalan di jalanan yang menurun (cepat), jika menoleh seluruh badannya ikut menoleh, di antara kedua bahunya ada tanda tanda kenabian, yaitu tanda para nabi, telapak tangannya yang terbagus, dadanya yang paling bidang, yang paling jujur bicaranya, yang paling memenuhi perlindungan, yang paling lembut perangainya, yang paing mulia pergaulannya, siapa pun yang tiba-tiba memandanganya tentu segan kepadanya, siapa yang bergaul dengannya tentu akan mencintainya.” Kemudian dia berbicara lagi, “Aku tidak pernah melihat orang yang seperti beliau, sebelum maupun sesudahnya.”
Dalam sebuah riwayat darinya disebutkan, “Kepalanya besar, tulang-tulang sendirnya besar, bulu matanya panjang, jika berjalan seperti sedang berjalan di jalanan yang menurun.”
Jabir bin Samurah berkata, “Mulutnya besar, matanya lebar dan tidak banyak tumpukkan dagingnya.”
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: "Rasulullah berkulit putih bagaikan disepuh oleh perak, rambutnya agak bergelombang/ikal"
Abu Thufail berkata, “Kulitnya putih, wajahnya berseri-seri dan perawakannya sedang-sedang (tidak gemuk dan tidak kurus, tidak tinggi dan tidak pendek)”
Jaabir radhiyallahu ‘anhu berkata ketika mensifati kesempurnaan fisik Rasulullah : "Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam purnama, beliau mengenakan kain merah. Aku mulai memandang beliau dan bulan, ternyata beliau lebih indah dibandingkan bulan"
Kesempurnaan fisik dan akhlaq Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat siapapun yang hidup di sekitar beliau akan mencintainya, bahkan orang yang belum melihatnyapun akan berharap bisa melihatnya.
Sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ )) مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِيْ لِيْ حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِيْ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِى بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ ((
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Umatku yang amat sangat mencintaiku adalah manusia yang datang setelahku, salah seorang mereka berkeinginan seandainya ia dapat melihatku meskipun dengan (mengorbankan) keluarga dan hartanya." (HR Muslim)
Salah seorang mengungkapkan perasaannya di hadapan al-Miqad bin al-Aswad, sebagaimana terdapat dalam kisah berikut:
عَنْ جُبَيْرٍ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِيْهِ قاَلَ جَلَسْنَا إِلَى الْمِقْدَادِ  بْنِ اْلأَسْوَدِ يَوْماً فَمَرَّ بِهِ رَجُلٌ فَقَالَ: طُوْبَىْ لِهَاتَيْنِ الْعَيْنَيْنِ اللَّتَيْنِ رَأَتاَرَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللهِ لَوَدَدْناَ أَناَّ رَأَيْناَ مَا رَأَيْتَ وَشَهِدْناَ مَا شَهِدْتَ
Jubair bin Nufair meriwayatkan dari bapaknya, ia berkata: " Pada suatu hari, kami duduk di dekat Miqdâd bin al-Aswad. Lalu seseorang lewat sambil berkata (kepada al-Miqdâd): "Kebaikanlah bagi dua mata ini yang melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam." (Jubair menanggapi): “Demi Allah, kami berkeinginan melihat apa yang engkau lihat, dan menyaksikan apa yang engkau saksikan". [HR Bukhari dalam Adabul Mufrad dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani]
Bahkan syaithan pun tidak dapat menyerupai beliau:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : وَمَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي حَقًّا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka sungguh ia telah melihatku secara benar. Sesungguhnya setan tidak bisa menyerupai bentukku. Barangsiapa yang berdusta atasku secara sengaja maka ia telah mengambil tempat duduk dalam neraka". [HR Bukhari dan Muslim]
Semoga pengetahuan kita tentang sifat sifat fisik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat menambah kecintaan kita kepadanya. Dan orang-orang yang benar-benar cinta kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, sekalipun tidak dapat melihat sifat fisik Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam secara nyata waktu di dunia, namun sifat-sifat, tuntunan dan ajaran beliau selalu hadir dalam hatinya.


Diringkas dari:
  • Mukhtashor Syamaail Muhammadiyah karangan Syekh Muhammad Nashiruddin Al Albani
  • Ar Rakhiiqul Makhtuum karangan Syekh Shofiyyurohman Al Mubaarokfuury
  • Siroh Nabawiyah Sohihah karangan Dr. Akram Dhiyaa Al ‘Umary


Oleh: Khalid Abdurrahman, Mahasiswa Fakultas Dakwah Semester 4 Universitas Islam Madianah

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

Follow us on

Copyright © Jejak Nabi | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com